Tips Cegah Anak Terjerumus Judi Online
Kemajuan teknologi internet yang semakin pesat, membuat kita begitu mudah untuk mengakses berbagai informasi secara cepat. Dalam beberapa hal, kemajuan ini mungkin memang dapat memberikan dampak positif dan manfaat yang besar bagi kita, namun bukan berarti hal ini tidak memiliki dampak negatif. Salah satu dampak negatif dari kemajuan teknologi ini adalah mudahnya mengakses permainan judi online.
Mudahnya akses ke permainan judi online membuat permainan ini tidak hanya bisa dimainkan oleh orang dewasa saja, tetapi juga sampai ke kalangan anak-anak. Setidaknya ada tiga penyebab mengapa anak-anak bisa sampai menyukai permainan judi online ini.
Alasan pertama adalah karena terpengaruh atau ikut-ikutan temannya, dari yang awalnya hanya coba-coba, akhirnya malah ingin memainkannya terus. Kedua, game judi online memang didesain seseru dan semenarik mungkin sehingga dapat membuat orang yang memainkannya menjadi ketagihan. Alasan ketiga adalah kemudahan akses. Orang tua saat ini, mudah sekali memberikan gadget yang bisa terhubung ke internet kepada anak-anak mereka. Belum lagi banyaknya warung-warung internet game online sudah banyak tersebar dimana-dimana,sehingga anak-anak menjadi lebih mudah mengakses permainan ini baik lewat smartphonenya ataupun pergi ke warnet game online.
Untuk mencegah kemungkinan terjerumusnya anak-anak pada permainan judi online, memang perlu pengawasan dari semua pihak, terutama dimulai dari lingkungan terkecil anak yaitu keluarga/orang tua. Untuk itu, ada tips yang bisa orang tua lakukan, untuk mencegah anak agar tidak terjerumus pada permainan judi online.
Amati Pola Perilaku Anak
Mudahnya akses ke permainan judi online membuat permainan ini tidak hanya bisa dimainkan oleh orang dewasa saja, tetapi juga sampai ke kalangan anak-anak. Setidaknya ada tiga penyebab mengapa anak-anak bisa sampai menyukai permainan judi online ini.
Alasan pertama adalah karena terpengaruh atau ikut-ikutan temannya, dari yang awalnya hanya coba-coba, akhirnya malah ingin memainkannya terus. Kedua, game judi online memang didesain seseru dan semenarik mungkin sehingga dapat membuat orang yang memainkannya menjadi ketagihan. Alasan ketiga adalah kemudahan akses. Orang tua saat ini, mudah sekali memberikan gadget yang bisa terhubung ke internet kepada anak-anak mereka. Belum lagi banyaknya warung-warung internet game online sudah banyak tersebar dimana-dimana,sehingga anak-anak menjadi lebih mudah mengakses permainan ini baik lewat smartphonenya ataupun pergi ke warnet game online.
Untuk mencegah kemungkinan terjerumusnya anak-anak pada permainan judi online, memang perlu pengawasan dari semua pihak, terutama dimulai dari lingkungan terkecil anak yaitu keluarga/orang tua. Untuk itu, ada tips yang bisa orang tua lakukan, untuk mencegah anak agar tidak terjerumus pada permainan judi online.
Amati Pola Perilaku Anak
Langkah awal yang dapat kamu lakukan sebagai orang tua adalah dengan mengamati pola perilaku anak dalam kesehariannya. Lihat bagaimana anakmu menghabiskan waktunya. Jika anak terlihat sibuk memainkan gadgetnya atau sering meminta izin untuk ke warnet dengan berbagai alasan, berarti dia memiliki banyak waktu luang. Jika seperti itu, cobalah untuk menambah aktifitasnya dengan kegiatan yang produktif dan bermanfaat, agar waktu anak dapat lebih teralihkan ke hal-hal yang posiitif. Jika memungkinkan pasanglah perangkat PC dan internet sendiri dirumah, sehingga kamu lebih mudah untuk memantau aktifitasnya di internet.
Membangun Kedekatan dan Komunikasi dengan Anak
Membangun Kedekatan dan Komunikasi dengan Anak
Cobalah bangun kedekatan yang lebih intens dengan anak, jika kamu ingin anakmu terlepas dari kecandungan gadget, maka cobalah untuk tidak memainkan gadgetmu didepannya jika memang tidak terlalu urgent, karena tidak jarang anak-anak terlalu sibuk dengan gadget mereka, karena melihat perilaku orang tuanya yang juga seperti itu.
Ciptakan situasi yang kondusif dirumahmu, sehingga anak merasa lebih nyaman dirumah daripada diluar, jika kamu memiliki waktu senggang, habiskanlah untuk bermain bersama dengan anakmu, salah satu kegiatan yang dapat kalian lakukan misalnya bermain komputer bersama, dari situ kamu bisa mengajaknya berkomunikasi tentang hal-hal merugikan apa saja yang mungkin bisa anakmu temukan di internet, seperti salah satunya game judi online tersebut.
Usahakan untuk tidak hanya memberikan larangan saja, tetapi berikan juga pendapat dan cara pandangmu terhadap permainan itu, jelaskan kemungkinan bahaya yang bisa mereka dapat jika ketagihan judi online yang mungkin juga dapat merugikan orang lain, misalnya menyebabkan masalah serius dalam keuangan.
Berikan pemahaman bahwa sebagai orang tua kamu tidak melarang anakmu untuk bermain, tetapi ia perlu tahu, bahwa beberapa jenis permainan memang dapat menjadi begitu berbahaya baginya ataupun bagi orang-orang disekitarnya.
Jika anak sudah merasa nyaman sejak dari rumah, anak akan menjadi lebih mudah untuk menahan diri dari hal-hal negatif diluar rumah, karena ia telah memahami alasan orang tuanya tidak ingin ia melakukan hal tersebut dan bagaimana hal itu dapat berdampak pada dirinya.
Ciptakan situasi yang kondusif dirumahmu, sehingga anak merasa lebih nyaman dirumah daripada diluar, jika kamu memiliki waktu senggang, habiskanlah untuk bermain bersama dengan anakmu, salah satu kegiatan yang dapat kalian lakukan misalnya bermain komputer bersama, dari situ kamu bisa mengajaknya berkomunikasi tentang hal-hal merugikan apa saja yang mungkin bisa anakmu temukan di internet, seperti salah satunya game judi online tersebut.
Usahakan untuk tidak hanya memberikan larangan saja, tetapi berikan juga pendapat dan cara pandangmu terhadap permainan itu, jelaskan kemungkinan bahaya yang bisa mereka dapat jika ketagihan judi online yang mungkin juga dapat merugikan orang lain, misalnya menyebabkan masalah serius dalam keuangan.
Berikan pemahaman bahwa sebagai orang tua kamu tidak melarang anakmu untuk bermain, tetapi ia perlu tahu, bahwa beberapa jenis permainan memang dapat menjadi begitu berbahaya baginya ataupun bagi orang-orang disekitarnya.
Jika anak sudah merasa nyaman sejak dari rumah, anak akan menjadi lebih mudah untuk menahan diri dari hal-hal negatif diluar rumah, karena ia telah memahami alasan orang tuanya tidak ingin ia melakukan hal tersebut dan bagaimana hal itu dapat berdampak pada dirinya.
Gawat! Setengah Penduduk Indonesia cuma Lulusan SD
Di tahun 2016, Profesor Ahmaloka – Rektor Universitas Pertamina - menyampaikan bahwa untuk dikatakan sebuah negara maju, jumlah masyarakat Indonesia yang mencapai tingkat pendidikan tinggi minimal di angka 40%, pendidikan menengah 30%, pendidikan dasar 30%. Menelaah angka tersebut, pendidikan di Indonesia masih menyisakan banyak pekerjaan rumah yang harus segera di selesaikan.
Sekarang ini, poros pertumbuhan ekonomi dunia mulai bergeser dari barat ke timur. Terlihat dari banyak industri yang berkembang dan berproduksi di benua Asia terutama di wilayah Timur yang dikuasai Jepang dan Korea, wilayah Selatan seperti India, dan Asia Tenggara yang salah satunya adalah Indonesia.
Dibanding dengan negara tetangga, Malaysia, tingkat rata-rata pendidikan Indonesia masih jauh tertinggal. 20% dari masyarakat Malaysia terdata menyelesaikan pendidikan setingkat universitas, sementara masyarakat Indonesia di 2016 yang mengenyam pendidikan tinggi hanya tercatat 7,2%. Dengan rata-rata tingkat pendidikan hanya sekitar 8 tahun, lebih dari 50% tenaga kerja Indonesia hanya lulusan sekolah dasar.
Inilah kenapa perkembangan ekonomi di Indonesia tampak lambat dan tidak mengalami kemajuan karena hanya sebagian kecil dari masyarakat Indonesia di usia produktif mampu menjadi pengusaha dan membangun ekonomi Indonesia secara langsung, dibandingkan yang hanya mampu menjadi pegawai. Dengan data di atas, ini menunjukan bahwa mayoritas tenaga kerja Indonesia adalah pekerja kasar dan bukan pekerja profesional terlebih lagi untuk ditempatkan di sektor Industri kreatif.
Lingkaran Setan Kesejahteraan dan Pendidikan
Sekarang ini, poros pertumbuhan ekonomi dunia mulai bergeser dari barat ke timur. Terlihat dari banyak industri yang berkembang dan berproduksi di benua Asia terutama di wilayah Timur yang dikuasai Jepang dan Korea, wilayah Selatan seperti India, dan Asia Tenggara yang salah satunya adalah Indonesia.
Dibanding dengan negara tetangga, Malaysia, tingkat rata-rata pendidikan Indonesia masih jauh tertinggal. 20% dari masyarakat Malaysia terdata menyelesaikan pendidikan setingkat universitas, sementara masyarakat Indonesia di 2016 yang mengenyam pendidikan tinggi hanya tercatat 7,2%. Dengan rata-rata tingkat pendidikan hanya sekitar 8 tahun, lebih dari 50% tenaga kerja Indonesia hanya lulusan sekolah dasar.
Inilah kenapa perkembangan ekonomi di Indonesia tampak lambat dan tidak mengalami kemajuan karena hanya sebagian kecil dari masyarakat Indonesia di usia produktif mampu menjadi pengusaha dan membangun ekonomi Indonesia secara langsung, dibandingkan yang hanya mampu menjadi pegawai. Dengan data di atas, ini menunjukan bahwa mayoritas tenaga kerja Indonesia adalah pekerja kasar dan bukan pekerja profesional terlebih lagi untuk ditempatkan di sektor Industri kreatif.
Lingkaran Setan Kesejahteraan dan Pendidikan
Tingkat pendidikan rata-rata di Indonesia hanya sekitar 8 tahun, itu artinya mayoritas masyarakat Indonesia hanya menyeselaikan pendidikan di tingkat SD dan tidak sampai menyelesaikan pendidikan SMP. Di samping masalah-masalah yang lain, masalah utama yang dihadapi di pendidikan Indonesia adalah masalah ekonomi.
Banyak orang tua yang berhenti menyekolahkan anak-anaknya karena tidak memiliki biaya atau lebih memilih menyuruh anaknya untuk mencari uang dibandingkan sekolah. Dengan tingkat pendidikan yang rendah, anak-anak ini akan menghadapi kesulitan untuk bisa mandiri secara ekonomi lalu kesalahan yang sama akan terulang pada anak-anak mereka kelak.
Banyak program yang dilancarkan oleh pemerintah Indonesia guna menanggulangi permasalahan ini, namun pada pelaksanaannya banyak kendala yang dihadapi. Seperti halnya program beasiswa dan subsidi pendidikan agar anak-anak dapat sekolah dengan gratis. Namun pada kenyataannya banyak kejadian seperti pemberian beasiswa pada siswa yang tidak memenuhi kriteria atau korupsi subsidi pendidikan.
Tidak Semua Masyarakat Memiliki Akses yang Sama
Banyak orang tua yang berhenti menyekolahkan anak-anaknya karena tidak memiliki biaya atau lebih memilih menyuruh anaknya untuk mencari uang dibandingkan sekolah. Dengan tingkat pendidikan yang rendah, anak-anak ini akan menghadapi kesulitan untuk bisa mandiri secara ekonomi lalu kesalahan yang sama akan terulang pada anak-anak mereka kelak.
Banyak program yang dilancarkan oleh pemerintah Indonesia guna menanggulangi permasalahan ini, namun pada pelaksanaannya banyak kendala yang dihadapi. Seperti halnya program beasiswa dan subsidi pendidikan agar anak-anak dapat sekolah dengan gratis. Namun pada kenyataannya banyak kejadian seperti pemberian beasiswa pada siswa yang tidak memenuhi kriteria atau korupsi subsidi pendidikan.
Tidak Semua Masyarakat Memiliki Akses yang Sama
Masalah ini dialami khususnya wilayah Indonesia di dekat perbatasan seperti Papua. Sulitnya untuk mendapat akses pendidikan membuat kesempatan mengenyam pendidikan tinggi seakan mustahil. Banyak sekolah-sekolah di daerah terpencil yang masih minim fasilitas pendidikan, sehingga tenaga pendidik kesulitan dalam melaksanakan tugasnya.
Infrastruktur yang buruk juga sangat mempengaruhi tingkat pendidikan di sebuah wilayah. Masih banyak daerah di Indonesia yang menuntut baik siswa ataupun gurunya mempertaruhkan nyawa hanya untuk bisa sampai ke sekolah. Akses jalan dan jembatan sangat dibutuhkan oleh masyarakat terutama murid-murid agar bisa dengan selamat sampai ke dalam kelas untuk menerima pendidikan.
Bonus Demografi
Infrastruktur yang buruk juga sangat mempengaruhi tingkat pendidikan di sebuah wilayah. Masih banyak daerah di Indonesia yang menuntut baik siswa ataupun gurunya mempertaruhkan nyawa hanya untuk bisa sampai ke sekolah. Akses jalan dan jembatan sangat dibutuhkan oleh masyarakat terutama murid-murid agar bisa dengan selamat sampai ke dalam kelas untuk menerima pendidikan.
Bonus Demografi
Sebetulnya sektor ekonomi Indonesia memiliki bonus di bagian demografi. Jumlah masyarakat Indonesia di usia 0-30 tahun mencapai angka 70%, itu artinya banyak masyarakat Indonesia berada di usia produktif dan regenerasi tenaga kerja Indonesia juga terhitung sangat baik. Namun, di sisi lain demografi Indonesia juga dipandang bermasalah jika lebih dari 50% masyarakat di usia produktif hanya menyelesaikan pendidikannya sampai ke tingkat dasar.
3 Alasan Pentingnya Pendidikan Sedari Kecil untuk Kehidupan
Kita semua pasti setuju bahwa pendidikan merupakan hal yang sangat baik untuk kehidupan seseorang dan untuk kemajuan bangsa. Oleh karena itu, pendidikan harus dimulai sedari kecil untuk mencetak generasi bangsa terbaik untuk masa depan yang lebih baik. Ada beberapa alasan mengapa pendidikan harus ditanamkan sejak kecil, namun setidaknya ada 3 alasan yang bisa membantu kita memahami mengapa pendidikan sejak dini sangat penting untuk dilakukan. Dengan begitu, maka pandangan seseorang akan pendidikan mungkin bisa berubah, terutama bagi mereka yang menganggap pendidikan sejak dari usia yang kecil tak terlalu penting untuk dilakukan. Berikut ulasan mengapa pendidikan sedari kecil merupakan kebutuhan untuk setiap insan.
1. Persiapan Masa Depan yang Lebih Baik sejak Anak dalam Usia Golden Age
1. Persiapan Masa Depan yang Lebih Baik sejak Anak dalam Usia Golden Age
Pernahkah Anda mendengar atau mengetahui istilah Golden Age? Masa-masa emas atau golden age merupakan sebuah masa dimana anak-anak berusia sekitar 0 hingga 6 tahun. Pada masa tersebut, otak berkembang dengan pesat dan dapat menyerap berbagai macam informasi tanpa melihat baik buruknya. Masa golden age adalah saat yang tepat untuk membentuk mental, perkembangan fisik dan spiritual anak karena anak akan dengan mudah menyerap segala informasi yang diberikan kepadanya. Dengan memberikan pendidikan yang tepat maka sama artinya anak tersebut telah memiliki bekal atau persiapan sempurna untuk masa depannya. Ini artinya, seorang anak pun akan memiliki peluang yang lebih besar untuk memperoleh jenjang karir yang lebih baik dan mapan untuk dirinya.
2. Pembentukan Sumber Daya yang Lebih Berkualitas
2. Pembentukan Sumber Daya yang Lebih Berkualitas
Pemberian pendidikan sejak masih kecil merupakan cara yang sangat strategis dan paling mendasar untuk mencetak sumber daya manusia yang lebih baik. Tak mengherankan jika kemudian beberapa Negara berlomba-lomba untuk memberikan jaminan pendidikan sebaik-baiknya sejak masih kecil kepada setiap warga Negara mereka. Sebagai contohnya adalah langkah bijak yang dilakukan oleh Pemerintah Indonesia yang membebaskan biaya pendidikan hingga jenjang SMP atau Sekolah Menengah Pertama. Dengan adanya langkah tersebut diharapkan setiap anak di Indonesia akan memilik kesempatan lebih banyak untuk bersekolah dan Negara pun akan memiliki kesempatan yang lebih besar untuk mencetak generasi bangsa yang lebih baik dan berkualitas.
3. Memberikan Pencerahan dan Gambaran Masa Depan dengan Lebih Jelas
3. Memberikan Pencerahan dan Gambaran Masa Depan dengan Lebih Jelas
Pendidikan yang dimulai sejak kecil akan memberikan banyak hal kepada anak-anak seperti misalnya pengetahuan hingga gambaran yang sangat jelas mengenai seperti apakah hal-hal yang biasanya terjadi di masa depan, tantangan seperti apa yang biasanya akan mereka hadapi dan lain sebagainya. Hal tersebut membawa banyak manfaat lainnya seperti akan menghindarkan seseorang dari kebingungan seperti apakah masa depan. Selain itu, pencerahan yang diberikan tersebut akan mengobarkan semangat seseorang untuk terus berusaha meraih apa yang mereka inginkan di masa depan. Mereka akan lebih semangat untuk mencari tahu apa yang mereka ingin tahu, banyak bertanya dan semangat dalam menjalani kehidupan. Karena itulah sangat jelas jika pendidikan sejak kecil dapat memberikan pencerahan yang lebih baik untuk seseorang.
Pendidikan sejatinya mungkin tak termasuk dalam 3 kebutuhan dasar seorang manusia, namun Pendidikan sejak kecil adalah hal pendukung yang sangat penting untuk dilakukan. Selain dapat mencetak individu-individu dengan kualitas yang lebih baik, pendidikan sejak usia dini dapat bermanfaat bagi masa depan dan kemajuan bangsa serta Negara.
Pendidikan sejatinya mungkin tak termasuk dalam 3 kebutuhan dasar seorang manusia, namun Pendidikan sejak kecil adalah hal pendukung yang sangat penting untuk dilakukan. Selain dapat mencetak individu-individu dengan kualitas yang lebih baik, pendidikan sejak usia dini dapat bermanfaat bagi masa depan dan kemajuan bangsa serta Negara.